PEDIKULOSIS (PHTHIRIASIS)
1. Definisi
Pedikulosis adalah penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma), sejenis kutu yang hidup dari darah manusia, pada rambut kepala & kemaluan atau baju, memberi keluhan gatal akibat gigitannya.
Infestasi Kutu (Pedikulosis) adalah serbuan kutu yang menyebabkan rasa gatal hebat dan bisa menyerang hampir setiap kulit tubuh.
2. Etiologi
a. Pediculus humanus
• Var. Capitis = Pedikulosis kapitis (Head Louse; tuma kepala)
• Var. Corporis = Pedikulosis korporis (Body louse; tuma badan)
a. Phthirus pubis = Phthiriasis pubis (Crab louse; tuma kemaluan)
3. Manifestasi Klinik
a. Pedikulosis kapitis
· Gatal digaruk lalu infeksi, keluar serum à terjadi infeksi sekunder dan timbul impetigo atau furunkulosis
· Predileksi di regio occipital & post-auricular
· Rambut kering & tak mengkilap
· Pembengkakan kelanjar getah bening di leher belakang akibat adanya infeksi kulit kepala.
· Jika bernanah + krusta + bau busuk à Plica polonica (rambut gimbal)
b. Pedikulosis korporis
· Gigitan menyebabkan bintik merah di dada & perut, bahu & punggung
· Papel à urtika + gatal hebat
· Erosi & ekskoriasi + infeksi sekunder
· Likenifikasi dan hiperpigmentasi à Vagabond’s disease (kronis, kering, pada orang tua, kebiasaan menggaruk)
c. Phthiriasis pubis
· Gigitan à papel kecil + krusta à gatal hebat
· Gigitan juga mengeluarkan liur yang mengubah bilirubin menjadi biliverdin.
· Maculae caerulae: bercak biru abu-abu, bulat, Æ 3 – 15 mm, ditekan tak hilang
· Predileksi: regio genital & perianal yang berambut, rambut ketiak, alis/ bulu mata
· Penularan: kontak seksual, alat-alat (tempat tidur, handuk)
4. Diagnosis
a. Pedikulosis kapitis
· Gatal à pada predileksi
· Telur/ tuma Å (diagnosis pasti)
· Impetigo; furunkulosis + KGB > pada anak
b. Pedikulosis korporis
· Rasa gatal hebat
· Lesi-lesi di predileksi
· Kutu & telur + à pakaian
c. Phthiriasis pubis
· Gatal hebat (biasa pada malam hari) à predileksi
· Maculae caerulae
· Tuma & telur Å
5. Penatalaksanaan Medis
a. Pedikulosis kapitis
· Topikal:
o Pedikulosid
§ Permethrin(1%)
Permethrin 1% cream rinse diberikan ke kulit kepala dan rambut. Awalnya rambut dicuci dengan shampoo nonconditioner kemudian dikeringkan dengan handuk. Lalu diberikan Permethrin 1% cream rinse selama 10 menit kemudian dibilas. Hal ini diperkirakan dapat membasmi sekitar 20%-30% dari telur. Tetapi, disarankan agar pemakaiannya diulang apabila kutu masih terlihat pada 7-10 hari setelahnya. Permethrin mempunyai keuntungan efek toksin yang rendah dan pengobatannya cepat.
· Pyrethrin
Pyrethrin diperoleh dari suatu sari alami bunga chrysanthemum. Pyrethrin yang dikombinasi dengan piperonyl butoxide adalah neurotoksik untuk kutu tetapi kurang toksik terhadap manusia. Produk ini seperti shampoo dimana diberikan pada rambut yang kering dan didiamkan selama 10 menit sebelum dibilas. Penggunaan dapat diulang 7-10 hari kemudian untuk membasmi kutu kepala yang baru.
· Malathion
Obat malathion organophosphate adalah suatu penghambat cholinesterase dan telah digunakan selama 20 tahun untuk pengobatan kutu kepala9. Malathion 0,5% atau 1% yang digunakan dalam bentuk losio atau spray. Caranya : malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat (serit). Pengobatan ini dapat diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur.
· Lindane(1%)
Lindane adalah organochloride yang mempunyai efek toksik terhadap CNS (Central Nervous System) apabila penggunaannya tidak benar. Penggunaannya seperti shampoo dan dapat didiamkan kurang lebih selama 10 menit dengan pemakaian yang berulang dalam 7-10 hari. Dalam beberapa tahun kasus resisten pernah dilaporkan diseluruh dunia. Oleh karena adanya efek toksik terhadap CNS yang dapat menyebabkan serangan dan kematian,sehingga penggunaan lindane terhadap pasien harus dibatasi.
· Krotamiton(10%)
Krotamiton 10% dalam bentuk losion digunakan untuk terapi skabies, dan beberapa penelitian menunjukkan krotamiton 10% juga efektif untuk kutu kepala dimana diberikan ke kulit kepala dan didiamkan selama 24 jam sebelum dibilas. Aman untuk anak, dewasa, dan wanita hamil.
· Ivermectin oral
Ivermectin adalah suatu agen antiparasitik yang efektif untuk kutu kepala. Ivermectin diberikan dengan dosis tunggal secara oral 200 mikrogram/oral dengan dosis pemberian 2 kali setelah 7-10 hari. Ivermectin tidak boleh diberikan ke anak yang berat badannya kurang dari 15 kg. Penggunaaan Ivermectine oral belum diakui oleh FDA ( Food and Drug Administration ) sebagai pedikulosid.
· Trimethoprim-sulfamethoxazole oral
Antibiotik ini biasa juga disebut cotrimoxazole digunakan dalam dosis otitis media, sama efektif pemberiannya untuk kutu kepala. Antibiotik ini dapat membasmi simbiosis bakteri dalam gerak kutu atau berhubungan langsung dengan efek toksik dari kutu. Penggunaan Trimethoprim-sulfamethoxazole belum diakui sebagai pedikulosid oleh FDA (Food and Drug Administration).
o Pengobatan Lingkungan
· Desinfeksi semua perhiasan kepala, syal, mantel, handuk, dan seprei dengan mesin cuci dalam air panas, kemudian keringkan dengan menggunakan panas. Selain itu benda yang akan dibersihkan dapat dimasukkan ke dalam sebuah kantong plastik, disemprot dengan pedikulosid lalu disimpan 2-4 minggu. Sisir dan sikat harus direndam dalam air panas selama 5-10 menit. Perabot dan permadani harus dibersihkan dengan penghisap.
· Anggota keluarga dan teman sekolah juga harus diobati.
· Beritahu para guru sekolah bila ditemukan kasus indeks.
b. Pedikulosis korporis
· Umum : pakaian & peralatan tempat tidur direbus, autoklaf (> 60°C, 15’), fumigasi (Metil bromida)
· Obat-obat: insektisida
o Bedak DDT 10% à tuma
o Bedak BHC 1% à dewasa & telur
o Bedak malathion 1%
c. Phthiriasis pubis
· Cukur rambut pubis + obat sesuai P.kapitis
· Untuk bulu mata + sol isoflurofanat 0,025%
· Gunakan forsep (pinset) alis/ bulu mata
· Obati partner sex.
6. Pencegahan
Penyakit ini pada dasarnya dapat dicegah melalui pola hidup yang bersih. Misalnya dengan pemberantasan kutu yang berada dilingkungan sekitar. Benda-benda yang terpapar dengan penderita (misalnya, kasur, bantal, linen, handuk, mainan, topi) seharusnya dicuci bila memungkinkan kemudian dikeringkan. Air yang digunakan adalah air panas dengan suhu lebih dari 50-55°C selama paling kurang 5 menit.
Membersihkan lingkungan tempat tinggal akan membantu mengurangi kesempatan untuk terpapar kembali dengan kutu kepala. Periksalah setiap orang yang berada didalam lingkungan rumah tangga pada saat bersamaan, sebelum membersihkan lingkungan tersebut. Bersihkan semua lantai dengan alat penghisap debu, permadani, bantal, karpet, dan semua pelapis meubel yang ada. Semua sisir dan sikat rambut yang digunakan oleh penderita kutu kepala harus di rendam dalam air dengan suhu diatas 130°F( 540C) , alkohol atau pedikulosid selama 1 jam.
Penjelasan kepada anak-anak terutama tentang cara mencegah penularan melalui penggunaan topi, sisir, dan bandana bersama juga dapat dipertimbangkan. Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang milik anak secara terpisah di dalam ruang kelas juga dapat mencegah penyebaran kutu ini. Sistemik: antibiotika/ kemoterapeutika à infeksi sekunder
7. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Anamnesis dan pemeriksaan jasmani yang sempurna tentang riwayat alergi, demam, riwayat minum obat, penggantian kosmetik, udara panas, kering atau sprei/ selimut yang menyebabkan iritasi.
2. Lakukan kompres dingin seperti es batu, bedak dingin yang mengandung mentol, bila keluhan pruritus masih berlanjut, perlu pemeriksaan pruritus akibat masalah sistemik.
3. Gunakan Alpha-Keri, Lubath (bath oil) yang mengandung surfaktan dan membuat minyak bercampur dengan air rendaman untuk membersihkan kulit.
4. Pada lansia hindari penambahan minyak karena resiko tergelincir.
5. Preparat kortikosteroid topikal bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi untuk mengurangi rasa gatal.
6. Antihistamin seperti difenhidramin (Benadryl), efektif menghasilkan tidur nyenyak, sedangkan antihistamin nonsedasi seperti terfenadin (seldane) baik untuk menghilangkan pruritus pada siang hari. Sementara antihistamin trisiklik seperti doksepin (sinequen) untuk pruritus akibat nueropsikogen.
8. Intervensi Keperawatan
1. Perawat harus menegaskan kembali alasan program terapi dan masalah spesifik yang dialami klien.
2. Jika mandi rendam, ingatkan gunakan air suam-suam kuku dan mengibaskan air yang berlebihan, keringkan daerah lipatan menggunakan handuk dengan cara ditekan-tekan.
3. Menggosok kulit kuat-kuat dengan handuk harus dihindari, karena overstimulasi kulit yang akan menambah rasa gatal dan menghilangkan air dari stratum korneum.
4. Segera lumasi dengan preparat emolien yang akan mempertahankan kelembaban kulit setelah mandi.
5. Beritahu klien untuk menghindari situasi penyebab vasodilatasi seperti kontak udara lingkungan panas, pemakaian alkohol,makan-minum panas yang dapat memicu peningkatan rasa gatal (Sher.1992).
6. Aktivitas yang menimbulkan perspirasi harus dibatasi, karena keringat dapat menimbulkan iritasi dan meningkatkan rasa gatal menyeluruh.
7. Lebih baik menggunakan pakaian dari katun daripada bahan sintetik. Jaga kamar tidur tetap sejuk, hindari menggaruk kuat-kuat dan kuku selalu pendek untuk menghindari infeksi.
8. Bila perlu lakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pruritus dan jelaskan prosedur dan hasil yg diharapkan.
9. Pendidikan Kesehatan
1. Higiene yang baik, hentikan konsumsi obat bebas.
2. Bilas daerah perianal dengan air hangat kuku kemudian dikeringkan dengan kapas, atau menggunakan tissu yang sudah dibasahi untuk membersihkan bekas defekasi.
3. Hindari mandi rendam dalam air yang terlalu panas dan tidak memakai larutan busa sabun, natrium biakrbonat,sabun deterjen, karena akan memperburuk kekeringan kulit.
4. Hindari pakaian dalam dari bahan sintetik, supaya kulit tetap kering.
5. Hindari anestesi lokal karena efek elergen.
Referensi
http://attonk.blogspot.com/2008_04_01_archive.html
LAPORAN PENDAHULUAN
PEDIKULOSIS
Oleh:
Rizqiana Dita Ekasari
Siti Nurul Hamidah
Wahyu Dini Metrikayanto
DEPERTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
D-III JURUSAN KEPERAWATAN MALANG
PROGRAM KEPERAWATAN KELAS UNGGULAN
20
Rabu, 18 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar